
LOMBOK INFO – Setelah dicabut statusnya sebagai bandar udara, PT Angkasa Pura I akan menghidupkan bekas Bandara Selaparang di Kota Mataram sebagai pusat kegiatan untuk mendukung peningkatan ekonomi daerah.
Untuk menghidupkan bekas Bandara Selaparang tersebut PT Angkasa Pura I akan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Mataram.
“Jadi kita sudah berkomitmen bersama Pemerintah Kota Mataram membuka lahan bekas Bandara Selaparang sebagai pusat kegiatan baik yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta, maupun EO (event organizer),” kata General Manager (GM) Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid, Rahmat Adil Indrawan.
Rahmat Adil menyampaikan pernyataan tersebut usai bertemu dengan Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana bersama jajaran terkait di Mataram, Senin (19/9).
Menurutnya, setelah dicabut statusnya sebagai Bandar Udara, areal bekas seluas sekitar 60 hektare itu dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan-kegiatan yang sifatnya temporal, seperti konser musik, drag race, bazar dan lainnya.
Berbagai kegiatan tersebut bisa dilaksanakan pada bagian dalam areal bekas bandara, seperti bekas apron dan landas pacu, tidak hanya di area parkir yang berada di depan.
Sehubungan dengan itu, Event Organizer atau pihak lain yang tertarik untuk memanfaatkannya bisa langsung menghubungi Angkasa Pura I atau melalui Pemerintah Kota Mataram.
Rahmat Adil berharap adanya kerja sama ini dapat membantu pemerintah daerah dalam upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, diharapkan ada masukan bagi PT Angkasa Pura I untuk membayar kewajiban pajak bumi dan bangunan (PBB) ke Pemerintah Kota Mataram.
Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana menyambut baik konsep pengelolaan bekas bandara oleh pihak Angkasa Pura I. “Prinsipnya, kita ingin bekas bandara itu dimanfaatkan sehingga Kota Mataram tetap ramai dikunjungi tamu-tamu,” katanya.
Lebih lanjut Pemerintah Kota Mataram juga mengusulkan akan membuka bazar UMKM setiap akhir pekan di bagian depan bekas bandara atau yang dulunya menjadi areal parkir.
“Harapan kita, kalau untuk UMKM kita bisa diberikan gratis. Kita tetap bertanggung jawab untuk perawatan, operasional listrik dan lainnya. Sebab yang penting UMKM diberikan kesempatan dan lokasi itu tetap ramai,” pungkas Mohan.**