LOMBOK INFO – Selain Desa Wisata Tete Batu yang sudah mendunia, beberapa desa di sekitarnya seperti Desa Kembang Kuning, Jeruk Manis, dan Desa Perian ternyata juga memiliki berbagai potensi dan destinasi wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi,.
Berada di sisi selatan kaki Gunung Rinjani, desa-desa wisata di Kecamatan Sikur dan Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur ini menawarkan berbagai destinasi alam yang indah seperti hutan wisata, air terjun, persawahan, tracking dan camping area, dan tidak ketinggalan juga destinasi wisata kuliner.
Salah satu destinasi wisata kuliner yang sangat layak kita kunjungi di sela-sela penjelajahan desa-desa wisata di atas adalah Resto Lesehan D’Sawah yang terletak di Desa Perian.
Mengusung konsep alam khas pedesaan, Resto D’Sawah tidak menyediakan kursi dan meja makan, tetapi tempat duduk lesehan sepenuhnya.
Pengunjung yang datang bisa memilih untuk duduk di bangunan semacam pendopo yang cukup besar, di berugak yang lebih kecil, dan bisa juga di atas rerumputan beralas karpet atau duduk santai menggunakan bean bag.
Di tengah area yang sejuk dan asri dengan pepohonan, sepetak kecil tanaman padi yang hijau segar dan aneka bunga, dengan tempat duduk yang jauh dari suasana formal seperti di atas, tak heran membuat pengunjung betah berlama-lama di sini.
Duduk santai sambil menikmati suasana khas pedesaan yang tenang, dengan bermacam kelezatan menu khas Lombok yang dijamin mampu membuat lidah kita bergoyang.
Beberapa menu khas Lombok yang tersedia di sini antara lain ada Ayam Bakar Bumbu Plecing, Ikan Bakar dengan Sambal Bawang, dan juga ayam atau ikan dengan Bumbu Rajang.
Sayur yang menyertai juga sangat khas seperti Sayur Kelor atau Sayur Bening Bayam, Urap Ketimun, dan tentu juga Plecing Kangkung. Untuk melengkapi hidangan bisa ditambah telur dadar dan tahu serta tempe goreng.
Jika datang tidak pada jam makan atau tidak merasa lapar, kita juga bisa sekedar minum kopi atau jus buah segar sambil menikmati berbagai kudapan yang ada, seperti pisang goreng, ubi goreng, bakwan sayur, dan sebagainya.
Walaupun berada di tengah pedesaan, nampak kalau resto ini dikelola oleh seorang yang berpengalaman dan memahami seni perkulineran. Hal itu terlihat dari adanya sentuhan artistik pada cara menghidangkan makanannya.
Selain menggunakan piring dan mangkuk yang terbuat dari tanah liat, nampan dari anyaman bambu (tampah), juga nampak dari menu ikan goreng yang tidak diletakkan begitu saja di atas piring, tetapi ditata seperti hidangan Ikan Gurami terbang di beberapa restoran ternama.
Kemudian kepada para pengunjung juga ditawarkan hidangan penutup layaknya kita bersantap di hotel berbintang atau di restoran besar, walaupun untuk menu ini hanya tersedia dua pilihan yaitu buah segar sesuai musim atau rujak buah.
Hidangan lezat dan penyajian yang cantik, dipadu dengan suasana yang sejuk dan asri, sungguh mampu melengkapi acara jalan-jalan di Desa Wisata Perian dan sekitarnya menjadi pengalaman yang menyenangkan dan mengesankan.**