Lombok Info – Menampilkan sesuatu yang berbeda dengan provinsi lainnya menjadikan Desa Wisata Loang Baloq menjadi juara satu kategori Souvenir dalam ajang (Anugerah Desa Wisata) ADWI 2022.

Penghargaan ADWI 2022 diadakan di gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Jakarta Minggu 30 Oktober 2022 lalu diikuti oleh 3.419 desa wisata yang kemudian dikerucutkan menjadi 50 desa Wisata.

Dalam ajang ADWI ini ada 7 Kategori yang ditetapkan oleh ADWI 2022 yakni desa wisata terbaik kategori Daya Tarik Pengunjung, Homestay, Toilet Umum, Souvenir, Digital dan Kreatif, CHSE, dan Kelembagaan serta empat kategori tambahan Desa Wisata Rintisan, Desa wisata Berkembang, Desa wisata Maju dan Desa Wisata Kelembagaan.

“Alhamdulillah Loang Baloq masuk kategori Souvenir terbaik se Indonesia artinya apa ini sesuatu yang luar biasa bagi kami Pokdarwis Tanjung Samudera umumnya warga kota warga kota Mataram “ Ungkap ketua Pokdarwis Tanjung Samudera Tamrin kepada Lombok Info.

Tamrin mengungkapkan dalam kategori souvenir ini yang dinilai tidak hanya di taman Loang Baloq saja akan tetapi mencakup sekitar lingkungan setempat.

Salah satunya yang membuat juri ADWI 2022 tertarik adalah hasil kriya Mutiara dan Emas yang ada di Sekarbela yang merupakan tempat pengrajin Mutiara dan Emas.

Di Sekarbela ini toko-tokonya memajang hasil kerajinan mutiara mulai dari butiran mutiara sampai mutiara-mutiara yang terbalut logam mulia seperti anting-anting, kalung, gelang, cincin, bros dan pernak-pernik aksesoris lainnya.

Di Sekarbela ini juga pengunjung yang datang bisa melihat langsung proses pembuatan dari awal hingga membentuk perhiasan yang indah serta pengunjung yang datang juga bisa memesan perhiasan dengan motif yang sesuai dengan keinginan.

Selain kriya Mutiara dan Emas yang membuat Juri ADWI 2022 sangat tertarik adalah mesin pengolahan Jambu Mete yang bisa memisah antara daging dan kulitnya yang dibuat oleh warga kelurahan Jempong baru, bahkan Tamrin mengungkapkan dewan juri langsung ke lokasi untuk melihat alat tersebut.

Dewan juri melihat langsung proses dari pencabutan buahnya dari buahnya itu dipakai menjadi camilan kemudian dagingnya dibuat menjadi abon yang dianggap luar biasa.

Selanjutnya Tamrin mengungkapkan bahkan di Indonesia alat ini belum direkomendasikan oleh pemerintah akan tetapi sudah ada di masyarakat .

“Itu cikal bakal menjadi sebuah penemuan yang luar biasa sehingga itu yang dinilai menjadi sebuah penilaian yang luar biasa bahkan sehingga dilihat dari beberapa desa wisata di indonesia itu yang hanya dimiliki oleh taman wisata loang baloq hal itu menjadi keunikan sendiri di mata para dewan juri ADWI” Ungkap Tamrin.*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here