Salah satu halaman dalam Kitab Hikayat Isra' Mi'raj yang merupakan peninggalan tradisi Masyarakat Islam Melayu. (kompasiana.com)

LOMBOK INFO – Memasuki hari-hari terakhir di Bulan Rajab, Umat Islam memperingati satu momentum sangat penting dalam perjalanan sejarah kehidupan dan dakwah Nabi Muhammad SAW yakni Peristiwa Isra’ Mi’raj, yang terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian.

Pada malam itu, Nabi Muhammad SAW melakukan Isra’ yakni perjalanan bersama Malaikat Jibril mulai dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsha di Palestina. Dari Masjidil Aqsha berlanjut Mi’raj, yakni naik ke langit menuju Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah Subhanawata’ala.

Peristiwa di mana Rasulullah menerima perintah sholat lima kali dalam sehari ini setiap tahun diperingati oleh Ummat Islam di Indonesia, termasuk di Lombok. Salah satu kegiatan yang dilakukan selain pengajian adalah pembaaan hikayat.

Seusai acara pengajian umum yang dilaksanakan setelah selesai Sholat Isya, jamaah di kampung-kampung Masyarakat asli Suku Sasak, terutama yang laki-laki, tetap tinggal di masjid untuk bersama-sama mendengarkan pembacaan Hikayat Isra Mi’raj.

Dalam hikayat tersebut diceritakan Peristiwa Isra’ Mi’raj secara detil dan lengkap, sejak persiapannya, perjalanannya, hingga reaksi penduduk Kota Mekah ketika Nabi Muhammad SAW tiba kembali dan menceritakan perjalanannya.

Jika dalam pemahaman umum hikayat adalah termasuk cerita fiksi, Hikayat Isra’ Mi’raj ini adalah pengecualian karena kisahnya diambil dari Al Qur’an dan Hadits yang diyakini kebenarannya oleh seluruh Ummat Islam.

Pembacaan Hikayat, Tradisi Islam Melayu di Lombok yang Mulai Terlupakan, Lombok Info
Dua orang da’i yang tengan membaca Hikayat Isra’ Mi’raj dengan langgam Melayu dan Tembang Sasak. (Bambang Parmadi).

Dalam pelaksanaannya pembacaan Kitab Hikayat yang ditulis dalam Bahasa Indonesia / Melayu tapi ditulis dengan Huruf Arab, atau dikenal dengan istilah Arab Melayu ini biasanya dilakukan oleh dua orang.

Satu orang membacakan naskahnya dengan langgam yang merupakan perpaduan antara cengkok khas Melayu dan tembang Sasak, kemudian secara bersahutan satu orang menerjemahkannya ke dalam Bahasa Sasak.

Belum didapatkan informasi sejak kapan tradisi ini mulai dijalankan oleh masyarakat di Lombok, akan tetapi nampaknya tradisi ini merupakan pengaruh dari para mubaligh dari Tanah Melayu yang banyak datang di Lombok pada sekitar abad 17 – 18 lalu.

Terbukti dari beberapa sumber disebutkan bahwa tradisi ini juga banyak dijalankan oleh Masyarakat Muslim di beberapa daerah di Sumatera, seperti Aceh, Riau, Sumatera Barat, dan juga di Malaysia.

Pembacaan Hikayat, Tradisi Islam Melayu di Lombok yang Mulai Terlupakan, Lombok Info
Beberapa orang jamaah di Masjid Darul Arqam, Lingkungan Punia tengah menyimak pembacaan Hikayat Isra’ Mi’raj pada Hari Sabtu (18/02) yang baru lalu. (Bambang Parmadi).

Di Kota Mataram, dalam beberapa malam di akhir Bulan Rajab kita bisa mendengarkan pembacaan hikayat ini dari beberapa masjid di pemukiman asli masyarakat Suku Sasak, seperti Kekalik, Punia, Karang Baru, dan sebagainya.

Pada beberapa waktu lalu acara pembacaan hikayat ini berlangsung hingga menjelang Subuh. Namun seiring perubahan jaman di mana orang-orang semakin disibukkan dengan banyak aktifitas dewasa ini, biasanya pada sekitar pukul satu atau pukul dua dini hari acara ini sudah berakhir. Yang agak mengkhawatirkan bukan soal waktu berlangsungnya kegiatan yang semakin singkat, tetapi semakin sedikitnya warga masyarakat yang memiliki kemampuan untuk membaca kitab-kitab lama dengan tulisan Arab Melayu seperti Kitab Hikayat Isra’ Mi’raj di atas.

Terbukti ketika Lombok Info menghadiri kegiatan yang diselenggarakan oleh warga di Lingkungan Punia baru-baru ini. Pembacaan hikayat itu bukan dilakukan oleh warga setempat, melainkan oleh seorang ustad yang didatangkan dari salah satu desa di Kabupaten Lombok Tengah.

Nampaknya hal ini perlu menjadi perhatian bagi para ulama dan juga para pemerhati perkembangan Kebudayaan Islam.**

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here