LOMBOK INFO – Beberapa menit menjelang digelarnya Race 2 World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Minggu (5/3) kemarin para penonton dibuat terpukau dengan pagelaran kolosal Budaya Lombok.
Serombongan laki-laki membawa panji-panji dan pataka selayaknya pasukan kerajaan, beberapa penari perempuan yang mengenakan pakaian adat Lombok aneka warna, Pepadu Perisaian yang membawa pemukul rotan dan perisainya, dan diiringi kesenian Gendang Beleq tampil di track di depan paddock sirkuit..
Tepat di depan para pembalap yang tengah bersiap di starting grid dan di depan ribuan penonton baik yang ada di paddock maupun di tribun para seniman itu pun beraksi, dan tepuk tangan yang riuh dari ribuan penonton pun menggema di siang yang sangat cerah itu .
Pagelaran kolosal dengan tajuk Inen Gumi ini menjadi puncak dari sejumlah atraksi budaya yang ditampilkan untuk memeriahkan gelaran WSBK yang ketiga kalinya di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Sehari sebelum berlaga di lintasan, beberapa pembalap juga sempat mengikuti karnaval yang digelar di Pantai Kuta. Dengan antusias mereka ikut memanggul praja (tandu tradisional Suku Sasak Lombok) dan juga mencoba menjadi Pepadu Perisaian.
Tema pagelaran yang ditampilkan selama sekitar tiga puluh menit sebelum berlangsungnya balapan atau Race 2 itu sendiri bermakna pesan perdamaian dari Lombok untuk dunia.
Sebagaimana diketahui gelaran balap WSBK ini disiarkan baik baik secara langsung maupun siaran tunda ke jaringan televisi di lebih 100 negara.
“Ketika bumi dan manusia sudah mulai berdamai, dunia akan diselimuti dengan keindahan dan masyarakat hidup dalam kebahagiaan yang akan diilustrasikan melalui Tari Cilinaya,” ujar Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, Baiq Ika Wahyu Wardani selaku penyelenggara pentas kolosal tersebut.
Kepada media Baiq Ika juga menegaskan bahwa WSBK Mandalika ini bukan hanya sekedar ajang balapan. Arena balap ini juga menjadi ajang promosi pada dunia untuk lebih mengenal NTB, dan juga menjadi cerminan pemerintah dalam melibatkan dan memberdayakan masyarakat NTB untuk bersatu dalam semangat olahraga.**