
LOMBOK INFO – Menjelang gelaran World Superbike Championship (WSBK) di Sirkuit Mandalika pada tanggal 11-13 November 2022 mendatang, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi NTB mematok batas maksimal harga hotel.
Selama WSBK 2022 berlangsung, setiap hotel hanya boleh menaikkan harga maksimal hingga tiga kali lipat dari harga biasanya. Itu pun hanya berlaku di daerah penyangga kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika.
Sementara di daerah pendukung seperti Kota Mataram, Senggigi dan Tiga Gili di Lombok Utara hanya boleh menaikkan harga sebesar dua kali lipat. Hal ini dijelaskan oleh Ketua PHRI NTB, Ni Ketut Wolini.
“Walau ada hotel bintang satu, dua, dan tiga itu harus sesuai dengan harga publik di masing-masing hotel. Tidak boleh lebih dari harga itu,” ujar Wolini sebagaimana dilansir Detik.com Jum’at (2/9).
Pengusaha restoran dan tempat hiburan di Senggigi itu juga menyebut, pihak travel agent tidak diperbolehkan lagi menaikkan tarif hotel bagi tamu yang datang ke Lombok selama event WSBK 2022 nanti.
Sejauh ini, PHRI NTB juga meminta agar Pemda NTB mengkaji ulang atau menyempurnakan Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 9 tahun 2022. Sebab, Pergub tersebut dinilai belum spesifik mengatur tentang pihak ketiga yang ingin menjual kamar hotel jelang WSBK.
“Kita tahu (Pergub nomor 9 tahun 2022) ini hanya kamar hotel saja yang diatur. Yang kami inginkan dari PHRI, Pergub ini perlu disempurnakan lagi. Ini usul kami ya. Agar pihak ketiga juga diatur,” sarannya.
Lebih lanjut mantan pengusaha wanita yang juga bergerak pada bidang property itu menjelaskan, tingginya harga hotel saat helatan MotoGP 2022 lalu menurut dugaannya merupakan permainan pihak ketiga (broker). Mereka sengaja membeli kamar hotel, kemudian menjualnya kembali dengan harga yang sangat tinggi. Karenanya pihaknya tidak bisa menyalahkan pihak pengelola hotel.
“Yang menyebabkan kamar hotel naik pada MotoGP itu kan broker. Jangan salahi hotel. Karena hotel sudah menjual sesuai harga publik kok,” jelasnya.
Dengan aturan dan kesepakatan harga yang ada, Wolini berharap tidak muncul kesan aji maji mumpung pada para pelaku wisata, terutama hotel saat event kelas internasional digelar di Sirkuit Mandalika.
“Jangan sampai ada kesan di luar, harga hotel ini tinggi,” pungkasnya.**
Kontributor: Nilam Soenartono
Editor: Bambang Parmadi