Lombok Info – Sekarang Mataram sedang menjadi titik fokus ekonomi kreatif di Nusa Tenggara Barat. Melihat peluang dan keunggulan Mataram saat ini, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Mataram, H. L. Fatwir Uzali mengungkapkan bahwa ia telah memiliki persiapan dalam proses perancangan Mataram sebagai Kota Kuliner.
Dilansir dari Lombok Post, Fatwir menjelaskan bahwa saat ini telah berusaha menghimpun seluruh potensi yang berhubungan dan sejalur dengan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Indonesia. Mereka ingin mencetuskan Mataram sebagai kota kuliner.
Ia menambahkan bahwa Pak Walikota ikut setuju dengan hal ini dan berharap semua kalangan akan mendukung, termasuk provinsi.
Selain itu, pihaknya telah menyiapkan peta yang menjadi titik lokasi sebagai wisata kuliner di yang ada di Mataram. Lokasi tersebut mulai dari Sekarbela, Ampenan, Selaparang, Mataram, Sandubaya, dan Cakranegara.
Seluruh wilayah ini akan memiliki spot wisata utama yang akan menyediakan dan menyajikan kuliner khas Kota Mataram. Kuliner terkenal di Mataram seperti Sate Rembiga di Kecamatan Selaparang, Ikan Bakar bumbu pelalah di Sekarbela, Ayam taliwang di Cakranegara, dan lainnya.
Seperti yang diketahui, Mataram sendiri telah memiliki wadah sebagai brand kota kuliner yang telah terbangun selama ini, mengingat setiap wisatawan yang datang berkunjung pasti akan mencari kuliner khas seperti ayam taliwang, olahan sate, plecing kangkung, beberok, dan lainnya.
Indikator tersebut terbukti saat pelaksanakan event World Superbike Mandalika dan MotoGP pada bulan Maret 2021 di Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah. Mataram sendiri dibanjiri wisatawan yang senang berburu dan mencoba kuliner khas Lombok. Termasuk tempat makan seperti lesehan dan lainnya.
“Maka, Mataram sudah selayaknya menjadi Kota Kuliber,” jelas Fatwir singkat.
Sementara itu, menurut Dr. Firmansyah, seorang pengamat ekonomi Universitas Mataram sangat mengapresiasi geliat UMKM di Mataram yang menurutnya memiliki dampak positif, seperti menjadi roda penggerak untuk perekonomian di NTB kedepannya.
Selain itu, pengamat yang juga berprofesi sebagai dosen ini meminta agar pemerintah Kota (Pemkot) lebih maksimal untuk berprogres dalam proses pemberdayaan para pelaku UMKM di Mataram melalui produk-produk mereka.
Ke depannya ia berharap bisa diadakan festival kopi di Taman Loang Baloq dengan menggunakan produk kopi UMKM yang diperkenalkan dalam acara tersebut. Selain kopi, produk UMKM lainnya diharapkan dapat memiliki eksistensi untuk menujukan produknya sehingga dapat melekat di masyarakat.
Demikian, masyarakat akan memiliki kebanggan tersendiri saat menggunakan dan mengkonsumsi produk local, sehingga UMKM local akan terus berkembang kedepannya. Dengan ini, perekonomian Kota Mataram akan maju lebih baik lagi di segala situasi, termasuk di masa pandemic Covid-19.**
Kontributor: Detania Yulianti
Editor: Mustamar Natsir