Lombok Info – Ini adalah soto dengan racikan versi Lombok yang khas. Ciri yang menandakannya, antara lain adalah kuah yang berwarna kecoklatan, dan penggunaan mie kuning sebagai salah satu isinya.
Disajikan dengan ketupat yang dicampurkan dalam mangkuk, sayurannya adalah tauge dan irisan sawi hijau (caisim), dan telur ayamnya tidak dipotong-potong tapi tersaji bulat–bulat begitu saja.

Daging ayam kampungnya diiris-iris cukup besar sehingga sangat terasa saat dikunyah, dan paduan bumbu dengan kaldu ayam kampungnya sangat pas. Sedangkan topingnya tidak hanya bawang goreng tapi juga terdapat kacang asin yang membuatnya menjadi kian sempurna.
Jika beruntung, dengan permintaan khusus terkadang para pelanggan masih bisa menikmati daging jeroan (hati dan ampela) atau tulang–tulang ayam yang diambil dari panci kuahnya.
Soto yang satu ini hanya dijual di warung kaki lima di emperan salah satu bangunan tua di Jalan Pabean, beberapa meter sebelum area pelabuhan tua Ampenan.

Tapi walaupun hanya warung kaki lima tanpa penanda nama yang terpasang, warung ini sudah menjadi bagian dari sejarah dan khasanah kekayaan Kota Tua Ampenan.
Dikenal dengan nama Soto Si Tjang, sesuai nama pemilik awal warungnya yaitu Ong Sik Tjang, seorang warga Ampenan keturunan Tionghoa yang menikah dengan seorang perempuan asli Lombok.
Sik Tjang mulai berjualan sebagai penjual soto keliling sejak tahun 1950-an, kemudian setelah memilik banyak pelanggan dia mangkal di depan Kantor Pos Ampenan, ketika masih sebagai Kantor Pos utama sebelum pindah ke Jalan Sriwijaya Mataram.
Kemudian pindah di ujung Jalan Pabean di perlimaan Ampenan dan sejak akhir tahun 70-an walaupun masih tetap menggunakan gerobaknya hingga saat ini menetap di emperan salah satu gudang di seberang Depo Pertamina, beberapa meter sebelum pintu masuk bekas Pelabuhan Ampenan.
Ong Sik Tjang sendiri telah meninggal pada akhir tahun 80-an, dan kemudian pengelolaan warung itu diteruskan oleh salah satu anak perempuannya bernama Aminah. Namun walaupun telah beralih generasi, rasa soto ini tidak berubah, dan para pelanggannya pun tetap setia mengunjungi dan menikmatinya hingga saat ini.
Sejak tiga tahun terakhir ini salah satu anak perempuan Aminah telah membuka warung soto sendiri di Jalan Adicucipto, Ampenan utara. Mengikuti tuntutan kebutuhan pelanggan, selain buka dari pagi sampai malam warung soto yang baru ini juga sudah melayani pembelian melalui aplikasi online. Sementara Aminah tetap setia dengan warungnya yang sederhana di emperan sebuah gudang tua, dengan sedikit penutup gorden menutupi pelanggannya yang sedang menikmati sotonya, dan tetap hanya berjualan dari pukul 6.00 hingga sekitar pukul 10.00 pagi.**
Kontributor: Bambang Parmadi
[…] Kuliner 5 Tempat Makan Enak di Kota Tua Ampenan Info Kuliner Soto si Tjang, Legenda Kuliner Juara di Kota Tua Ampenan Info Kuliner 5 Tempat Nongkrong Enak & Seru di Mataram Info Kuliner Resep Ayam […]