Mataram, Lombok Info – Pawai Ogoh-ogoh merupakan tradisi tahunan yang biasanya dilakukan sehari sebelum Hari Raya Nyepi. Di Kecamatan Gunungsari Lombok Barat, pawai Ogoh-ogoh selalu dipusatkan di perempatan Gunungsari. Semenjak pandemi melanda, tahun ini merupakan tahun pertama diadakannya kembali pawai Ogoh-ogoh di Gunungsari. Tahun lalu Ogoh-ogoh yang dibuat hanya dipajang saja di perempatan dan tidak diarak keliling.
Pawai Ogoh-ogoh kali ini dimulai dari sekitar jam 1 siang hari dan berakhir sekitar jam 2 siang. Menurut bapak Wayan Langkir ketua PHDI kecamatan Gunungsari, rencananya pawai seharusnya dimulai jam 2 siang sampai jam 4 sore, namun karena ada himbauan dari Polsek Gunungsari untuk memulainya lebih awal, karena dikhawatirkan berbentrokan dengan acara umat muslim menyambut Ramadhan di sore hari, maka pawai pun dipercepat menjadi jam 1 siang.

Pawai Ogoh-ogoh kali ini diikuti oleh 5 Banjar yang merupakan pengempon Pura Dalam Durgastawa di Gunungsari. Kelima Banjar itu adalah Banjar karya, Banjar Ojong, Banjar Darma Yatra, Banjar Ojong Tegal Sari, dan Banjar Ekasatya. Masing-masing Banjar ada yang membuat 1 Ogoh-ogoh, ada juga yang 2, sehingga pawai kali ini kita dapat menyaksikan 7 Ogoh-ogoh yang berbeda-beda.
Ogoh-ogoh yang dibuat diarak dari depan SD 2 Gunungsari hingga ke depan Pura Gunung Baleku dan berakhir di perempatan Gunungsari. Selama pawai Ogoh-ogoh berlangsung, para peserta pawai memainkan gamelan dan diperempatan Gunungsari Ogoh-ogoh tersebut dibawa berputar-putar sambil diguncang-guncangkan dengan semangat.

Sesaat perempatan gunungsari menjadi semarak karena arak-arakan ogoh-ogoh, namun kemacetan juga tak ayal terjadi selama beberapa saat. Namuh untungnya petugas pengamanan dari kepolisian selalu siap siaga mengatur kelancaran lalu-lintas.
Setelah selesai diarak, Ogoh-ogoh diletakkan di perempatan Gunungsari sampai upacara Tawur Kesanga yang diadakan sore nanti selesai. Setelah upacara Tawur Kesanga selesai, Ogoh-ogoh tersebut akan disucikan dengan air Tirta untuk kemudian dibawa ke sema (kuburan) untuk dibakar.

Pawai Ogoh-ogoh menjadi perayaan yang meriah dan dapat dinikmati oleh semua orang. Pawai Ogoh-ogoh tidak hanya menampilkan kekayaan budaya dan kesenian umat Hindu di Lombok, tetapi juga menjadi ajang bersatu dan saling menghormati antar sesama masyarakat.