MATARAM – Lombok Info. Masjid Qubbatul Islam adalah salah satu masjid di pulau Lombok, tepatnya di Lingkungan Karang Taliwang, Cakranegara Kota Mataram.

Masjid Qubbatul Islam juga merupakan salah satu masjid tua dan bersejarah di Pulau Lombok, terutama di Kota Mataram. Hal ini dikarenakan masjid ini adalah masjid peninggalan sejarah dari zaman Kerajaan Karang Asem yang pernah berkuasa di Lombok.

Kerajaan Karang Asem dikenal sebagai kerajaan yang menganut ajaran-ajaran agama Hindu, sehingga Masjid Qubbatul Islam meruapakn salah satu bukti sejarah pluralisme di Pulau Lombok, serta pola hidup berdampingan antar agama saat itu.

“Sejarah masjid ini dimulai pada masa kekuasaan Raja Agung kerajaan karang Asem bali menguasai Lombok. Tentunya dengan berkuasanya umat Hindu pada saat itu menjadikan Islam sangat sulit untuk melakukan ibadah, bahkan dikatakan ‘tidak diperbolehkan’.” kata Alam, seorang warga karang Taliwang.

Pada saat Kerajaan Karang Asem berkuasa di Lombok, semua aspek kehidupan masyarakat Lombok memang tidak jauh dari hal-hal yang berkaitan dengan agama Hindu.

“Berita ini sampai tembus ke pulau Sumbawa, khususnya masyarakat Taliwang di Sumbawa. Masyarakat yang dimaksud adalah leluhur orang-orang yang tinggal di Karang Taliwang Mataram sampai saat ini.” sambung Alam.

Dikutip dari Info Nusa, masyarakat Taliwang di Sumbawa datang pada tahun 1725 untuk berperang.

“Setelah mendengar berita itu beberapa orang dri leluhur masyarakat Taliwang datang ke Lombok dengan niatan untuk memperbaiki keadaan yang ada. Yang datang hanya beberapa orang, kurang lebih 9 Keluarga. Leluhur taliwang ini terkenal akan keahlian dan keberaniannya untuk berperang.” sambung Alam untuk memperjelas pernyataan datangnya masyarakat Taliwang di Sumbawa.

“Pada suatu waktu, terjadilah perang, Kerajaan Karang Asem dengan musuhnya. Lalu mereka meminta bantuan kepada leluhur Taliwang ini dan disetujui. Kerajaan karang Asem mampu mengalahkan musuhnya berkat bantuan daripada para leluhur masyarakat Taliwang.” lanjutnya.

Sebagai tanda terimakasih, Kerajaan Karang Asem memberikan lahan di kawasan Taliwang saat ini, sebagai tempat tinggal dan tempat ibadah. Sejak itu, masyarakat Muslim pun bisa lebih leluasa beribadah.

Pembangunan masjid ini dipimpin oleh para ulama secara bergotong-royong. Salah satu ulama yang terlibat dalam pembangunannya adalah ulama dari Demak. Terlibatnya para ulama Demak dibuktikan dari bentuk arsitektur bangunan masjid ini yang mirip dengan masjid-masjid yang ada di Demak.

Sekarang, Lingkungan Karang Taliwang ini menjadi kawasan yang terkenal dengan orang-orangnya yang berdarah Sumbawa. Hal ini terlihat dari bahasa tutur yang digunakan oleh masyarakat di kawasan ini, yang berbeda dengan Bahasa Sasak pada umumnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here