LOMBOK INFO – Berburu kuliner khas saat berlibur di suatu daerah merupakan hal yang wajib bagi banyak wisatawan dewasa ini . Tak terkecuali para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Lombok.
Seperti nama pulaunya yaitu ‘Lombok’, salah satu dari dua pulau besar di Nusa Tenggara Barat ini bisa dibilang merupakan “surga” bagi para penyuka masakan pedas. Salah satunya adalah Sate Rembiga di Kota Mataram.
Disebut Sate Rembiga karena salah satu makanan khas Lombok ini memang berkembang dan menjadi terkenal di Rembiga, salah satu kampung atau kelurahan yang ada di Kota Mataram.
Berbeda dari sate-sate di tempat lain yang disajikan dengan campuran sambal, seperti sambal kacang, sambal kecap, atau ragam sambal lainnya, Sate Rembiga yang biasanya dibuat dari daging sapi ini disajikan begitu saja, tanpa paduan sambal lagi.
Tetapi ketika disantap, pada gigitan pertama sudah langsung terasa kelezatan rasa pedas dan manis yang melekat pada potongan dagingnya.

Kelezatan rasa pedas dan manis itu berasal dari bumbunya yang merupakan campuran kecap manis, bawah putih, gula merah, terasi, garam, dan cabai.
Cara membuatnya adalah berbagai bumbu tersebut dihaluskan, kemudian setelah tercampur sempurna dibalurkan pada daging sapi yang dipotong-potong seukuran dadu.
Setelah dibaluri dengan bumbu, potongan daging tersebut didiamkan selama dua jam. Setelah itu ditusuk dengan tusukan yang terbuat dari bambu, dan mulailah dibakar di tempat pembakaran dengan arang.
Sate yang sudah matang siap dihidangkan bersama sepiring nasi putih atau lontong. Sebagai paduannya biasa disajikan bersama menu khas Lombok lainnya, seperti plecing kangkung, sambal beberuk, urap sayur, atau sayur lebui.
Dari beberapa penjual sate khas Lombok ini, terutama di sekitar Jalan DR. Wahidin dan Jalan Jenderal Soedirman, Kelurahan Rembiga Kota Mataram, salah satu yang cukup dikenal masyarakat adalah Ibu Sinnaseh.
Dengan papan nama di tepi jalan yang cukup besar, membuat rumah makan yang menyatakan diri sebagai penjual Sate Rembiga “yang pertama” ini mudah ditemukan oleh para penggemarnya.
Bagian depan lokasi menjadi tempat pembakaran sate dan di dalamnya terdekorasi layaknya rumah makan pada umumnya. Terdapat beberapa pasang meja kursi, dan juga tempat lesehan yang disiapkan bagi para pengunjung yang ingin menikmatinya langsung di tempat.
Selain sate, bagi para pengunjung di rumah makan ini juga disediakan beberapa menu kuliner khas Lombok lainnya, seperti Plecing Kangkung, Sop Bebalung, Sayur Lebui.
Untuk satenya pun tidak hanya sate daging yang diawarkan, ada juga sate hati dan sate pusut yang tidak kalah lezatnya.
Satu porsi yang berisi sepuluh tusuk sate dibandrol dengan harga yang cukup terjangkau, yakni Rp 25 ribu. Begitu juga dengan beragam menu pelengkap lainnya, harga yang tertera dijamin tidak akan membuat pengunjung kapok untuk datang lagi.
Selain dinikmati di tempat atau disantap di rumah bersama keluarga, saat ini Sate Rembiga juga sudah dikenal sebagai oleh-oleh khas Lombok yang digemari para wisatawan yang datang dari berbagai daerah di tanah air.
Sate Rembige Ibu Sinnaseh buka setiap hari pukul 9 pagi hingga pukul 10 malam, dan biasanya sangat ramai pengunjung pada waktu makan siang dan makan malam.
Kalian tertarik untuk mencoba? Langsung meluncur ke Rembiga, Kota Mataram atau ikuti peta di atas.**
Tulisan: Deta
Editor: Bambang Parmadi