Lombok Info – Proses Penelitian dan Pengembangan (Litbang) terkait produksi hasil olahan sampah plastik untuk memproduksi BBM dengan teknik pirolisis yang berasal dari sampah di NTB terus berjalan.
Dilansir dari laman suarantb.com, pihak investor masih gencar untuk terus melakukan penelitian dan pengembangan tentang pengolahan sampah plastik yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB, Julmansyah M.A.P mengatakan bahwa identitas dari kapasitas mesin yang dimiliki untuk proses ini yaitu skala 1 ton per hari dan seterusnya akan terus ditingkatkan hingga kapasitas besar seperti 20 ton per hari.
Julmansyah juga menambahkan bahwa mesin yang mengolah sampah plastik menjadi BBM menggunakan metode pirolisis ini, akan dipindahkan ke Tempat Pembuangan Akhir Regional Kebon Kongok (TPA) jika Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu yang saat ini sedang dibangun sudah selesai tahun depan.
“Ada lokasi yang akan jadi sitenya untuk pengembangan pirolisis. Nanti tergantung kesiapan mereka juga,” ujarnya, dikutip dari suarantb.com.
Kondisi keseluruhan bahan baku sampah plastik di NTB dianggap tidak ada masalah, karena terlihat dari komposisi banyaknya sampah yang muncul setiap hari sesuai hasil dientifikasi DLHK NTB sampai 10/12 persen sampah plastik.
Selain itu, ia juga menerangkan bahwan jika diratakan dengan asumsi sekitar 3000 ton sampah perharinya, bisa memiliki potensi hingga lebih dari 300 ton untuk sampah plastik.
Terkait produk akhir dari produksi tersebut, akan diketahui dengan jelas di akhir proses. Saat ini prosesnya masih di Brida NTB.
“Masih litbang. Mereka ngecek, jenis sampah apa dan akan menjadi bahan bakar apa. Pengembangan produksinya belum. Kita masih mendorong mereka untuk melakukan percepatan. Targetnya tahun depan bersamaan dengan pengembangan TPAR,” terang Julmansyah dengan jelas.
Saat ini, TPA Kebon Kongok sedang dalam proses pembangunan untuk TPST, mesin pengelolaan sampah yang dapat memproduksi bahan bakar RDF dengan kapasitas 120 ton perharinya. Ke depan, TPA ini bia menjadi sentra pembelajaran bagi kabupaten/kota.
Penjelasan tentang pirolis sendiri merupakan proses perubahan secara kimiawi atau proses dekomposisi suatu bahan yang terjadi karena panas, dan menggunakan sedikit oksigen. Proses dikomposisi pada pirolisis ini sering disebut juga sebagai devolatilisasi.
Investor yang akan mengubah sampah menjadi BBM di Nusa Tenggara Barat berasal dari Australia, yaitu Geo Trash Management
Proses perencanaan awal mesin tersebut dapat mengelola sampah plastik dengan jumlah 1 ton per hari. Kemudian, satu ton sampah plastik yang diproses akan menghasilkan solar sebanyak 400 liter. **
Jurnalis: Detania Yuliani
Editor: Mustamar Natsir