Wisatawan disambut dengan atraksi perisaian di Desa Wisata Sade. (Bambang Parmadi)
Wisatawan disambut dengan atraksi perisaian di Desa Wisata Sade. (Bambang Parmadi)

LOMBOK INFO – Setelah Mandalika dengan dukungan keberadaan sirkuit bertaraf internasional sukses menjadi destinasi wisata kelas dunia, khususnya wisata olahraga (sport tourism), maka destinasi yang lain sebagai penyangga pun mesti bisa memposisikan dirinya sebagai destinasi wisata dunia, termasuk desa wisata.

Harapan tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah, Lendek Jayadi saat memberikan sambutan dalam acara Launching dan Diseminasi Paket Wisata di 16 Desa Wisata Lingkar Mandalika Program Matching Fund Kedaireka Universitas Mataram Hari Jum’at (25/11) di Mataram.

“Menurut Kementerian (Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) kategori desa wisata itu ada empat, yaitu rintisan, berkembang, maju, dan mandiri. Tidak apa-apa kita buat kategori sendiri, desa wisata kelas dunia, untuk mengimbangi Mandalika,” ujar Lendek.

Untuk bisa mewujudkan harapan itu, salah satu kendala yang harus diselesaikan adalah persoalan sumberdaya manusia (sdm) pengelolanya, termasuk dalam menjaga semangat dan konsistensinya.

“Harus ada pengelola yang semangat istiqomah,” tambah Lendek lagi.

Terkait hal terebut Lendak Jayadi memberi contoh, Kabupaten Lombok Tengah sudah menetapkan 61 desa sebagai desa wisata. Tetapi dalam perjalanannya hanya tinggal 29 desa yang masih menjalankan aktifitas sebagai desa wisata, dengan berbagai kategori yakni desa wisata rintisan, berkembang, dan maju.

Kesimpulan senada dilontarkan Hartin Nur Khusnia, Ketua Tim Pelaksana Kedaireka Universitas Mataram ketika menyampaikan sambutan pembuka pada acara Peluncuran dan Diseminasi Paket Wisata di 16 Desa Wisata Lingkar Mandalika tersebut.

“Memang mengelola dan mengembangkan desa wisata ini bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan semangat dan konsistensi pengelola untuk menjaga dan mengembangkan potensi yang dimiliki.” Kata Hartin.

Selain itu juga diperlukan adanya sinergitas dengan berbagai pihak dalam upaya akselerasinya. Karenanya keterlibatan kalangan akademisi dari Universitas Mataram ini diharapkan dapat membantu mempercepat dan juga memperluas jangkauan pemasaran dari desa-desa wisata yang ada.

Kegiatan Launching dan Diseminasi Paket Wisata ini merupakan bagian terakhir dari Program Kedaireka Universitas Mataram di 16 Desa Wisata Lingkar Mandalika.

Sebelumnya telah dilaksanakan Pelatihan Penyusunan Paket Wisata, Pelatihan Komunikasi Pemasaran Digital, Pendampingan Produksi Konten Promosi Paket Wisata, dan Test Tour yang melibatkan para penggiat pariwisata, media , konten kreator, akademisi, dan juga pelaku usaha wisata.**

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here