Memasuki puncak musim hujan di Bulan Januari 2025, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) akan menutup destinasi wisata pendakian dari semua jalur.
Sesuai pengumuman dari Kepala Balai TNGR Yarman di Mataram sebagaimana dikutip dari Antara, Senin (23/12), penutupan itu akan efektif diberlakukan sejak tanggal 1 Januari, dan direncanakan hingga tanggal 2 April 2025 yang akan datang.
“Semua jalur pendakian menuju kawasan Gunung Rinjani ditutup mulai Januari hingga April 2025 mendatang,” ujar Yarman.
Sebelumnya TNGR masih melayani pemesanan tiket pendakian melalui aplikasi eRinjani hingga 25 Desember 2024, untuk pendakian hingga tanggal 31 Desember 2024.
Adapun jalur pendakian yang ditutup di antaranya adalah jalur pendakian Senaru dan Jalur pendakian Torean di Kabupaten Lombok Utara. Kemudian jalur pendakian Sembalun dan jalur pendakian Timbanuh di Kabupaten Lombok Timur.
Selain itu juga jalur pendakian Tetebatu di Kabupaten Lombok Timur dan jalur pendakian Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah.
Lebih lanjut Yarman menjelaskan, peralihan menuju musim hujan sering kali membawa potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang, hingga ancaman banjir dan tanah longsor pada puncak musim hujan 2025.
Karenanya, TNGR melakukan penutupan rutin setiap awal tahun yang tujuannya selain menghindari kemungkinan kejadian buruk bagi para pendaki, sekaligus juga memberi waktu bagi Gunung Rinjani untuk memulihkan diri.
Sembari menjaga recovery yang berlangsung pada ekosistem di sekitar Gunung Rinjani, TNGR mengajak semua masyarakat atau para pecinta alam untuk menyiapkan langkah baru untuk menyambut Gunung Rinjani yang lebih lestari.
Nikmati waktu tersebut untuk merencanakan perjalanan mendatang dengan lebih matang, sembari mengunjungi destinasi wisata alam non-pendakian yang masih tetap dibuka di Taman Nasional Gunung Rinjani.
“Hingga waktu itu tiba, mari biarkan Gunung Rinjani merajut kembali harmoni alamnya,” pungkas Yarman berharap.**