Sebagai salah satu agenda dan sekaligus menjadi pemuncak acara Festival Alunan Budaya Desa ke delapan, di jalan utama Desa Pringgasela telah digelar karnaval tenun Hari Rabu (17/07/2024) kemarin yang disambut dengan sangat antusias oleh warga masyarakat.
Dalam karnaval tenun yang berlangsung hampir selama empat jam di pusat Desa Pringgasela, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur tersebut lima puluh kelompok penampil pun dengan penuh semangat menunjukkan kreatifitasnya mengolah kain tenun dalam tampilan adi busana yang penuh pesona.
Selain dari warga masyarakat Desa Pringgasela sendiri, kelima puluh kelompok peserta tersebut datang dari berbagai daerah di Lombok, Bali, dan Sumbawa, dan berasal dari beragam kalangan. Seperti sanggar seni, salon kecantikan, Remaja Karang Taruna, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dan juga dari kalangan pelajar baik SD,SMP maupun SMA.
Gaya dan cara menampilkan karyanya pun penuh kreatifitas dan sangat beragam. Ada yang mengemasnya dengan cerita tentang budaya dan kebiasaan perilaku masyarakat, ada yang dibarengi dengan koreografi yang diolah dari cerita – cerita rakyat yang populer, bahkan ada peserta yang mengemasnya dengan aksi teatrikal yang memukau.
Masyarakat yang hadir dan memadati keseluruhan area sejak dari titik awal karnaval hingga di sekitar karpet merah yang merupakan panggung utama pun menyambut penampilan para peserta dengan penuh antusias.
Termasuk juga para pejabat pemerintah yang menjadi undangan dalam gelaran tersebut, seperti Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB Jamaludin Malady yang hadir mewakili Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Fajar Hutomo, ST, MMT mewakili Menparekraf, Pj. Bupati Lombok Timur H.M Juaini Taufik, dan berbagai unsur pemerintah lainnya.
Melihat kemeriahan yang terbangun dalam karnaval dan kreatifitas para pesertanya, Adnan, seorang penonton dari Lombok Barat yang sempat berbincang dengan Lombok Info menyebut gelaran festival ini sudah bisa diangkat sebagai event nasional, sekelas dengan karnaval – karnaval di daerah lain.
Sewaktu Lombok Info menyebutkan bahwa event ini sudah masuk sebagai salah satu agenda dalam kalender event nasional bertajuk Kharisma Event Nusantara, Adnan menyayangkan bahwa event yang pelaksanaannya didukung Pemerintah Pusat ini masih terasa kurang publikasinya.
“Gaungnya masih kurang. Mestinya sejak sebulan lalu iklannya berseliweran di TV – TV (maksudnya stasiun televisi, red) nasional dan jadi perbincangan yang ramai di dunia maya,” ujar Adnan.
“Kalau orang Jawa Timur bangga dengan Jember Fashion Carnival, dan orang Jawa Tengah bangga dengan Solo Batik Carnival, saya sebagai orang Lombok bangga dengan Festival Budaya Pringgasela ini,” pungkasnya.**