Ketika kita memikirkan pesisir Indonesia yang indah, gambaran pasir putih dan air laut yang jernih mungkin yang pertama kali terlintas di benak kita. Namun, di balik keindahan itu, terdapat tantangan besar yang mengancam ekosistem pesisir yang rapuh. Salah satu individu yang telah mengambil tindakan konkret untuk mencegah kehancuran lebih lanjut adalah David Hidayat, seorang penyelam berbakat yang telah bertransformasi menjadi penerima apresiasi SATU Indonesia Awards tahun 2022 di bidang lingkungan. Kisahnya dimulai dari hobinya sebagai penyelam, ketika ia menyaksikan kerusakan yang mengkhawatirkan di wilayah pesisir Nagari Sungai Pinang, Sumatera Barat.
David Hidayat: Melihat Kerusakan, Membawa Perubahan
Keinginan David Hidayat untuk menjaga laut bermula dari hasrat pribadinya sebagai penyelam. Dalam setiap aksinya di bawah laut, ia melihat dengan jelas bagaimana kerusakan ekosistem pesisir di Nagari Sungai Pinang. Terumbu karang dan hutan mangrove yang terancam rusak, seharusnya menjadi sumber kehidupan dan daya tarik wisata. Ia merasa bahwa tindakan konkret harus diambil untuk mencegah kehancuran lebih lanjut, dan panggilan itu membawanya kembali ke kampung halamannya di wilayah pesisir Nagari Sungai Pinang.
Semasa kuliah, David dikenal memiliki tekad yang kuat untuk kembali pulang ke kampung halamannya setelah menyelesaikan pendidikan di jenjang sarjana. Ia melihat laut tak hanya sebagai lahan yang indah, tetapi juga sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat pesisir yang sangat bergantung pada ekosistem tersebut. Keinginan untuk menjaga dan menyelamatkan ekosistem laut yang telah memberinya begitu banyak inspirasi menjadi cikal bakal lahirnya Anak Desa Pinang (ANDESPIN).
Aksi Pelestarian Hutan Mangrove di Sungai Pinang
Sejak tahun 2014, David Hidayat mulai memusatkan perhatiannya pada kelestarian hutan mangrove di Sungai Pinang. Di mana saat itu, industri wisata bahari di sepanjang pantai Pesisir Selatan sedang meroket. Namun ironisnya, beberapa wilayah untuk menyaksikan mangrove yang tak terhitung jumlahnya justru ditebang untuk memberi jalan bagi tempat-tempat wisata. Ancaman terhadap ekosistem mangrove yang ada di wilayahnya sendiri pun menjadi prioritas utama David untuk dilakukan aksi pelestariannya.
Dengan keyakinan yang tulus, David percaya bahwa hutan mangrove memiliki potensi besar sebagai tujuan wisata yang berkelanjutan. Ia menyadari bahwa menjaga serta melestarikan hutan mangrove adalah langkah yang mutlak diperlukan. Langkah atau aksi pelestarian tersebut dimulainya dengan rehabilitasi lahan mangrove yang kritis, sebuah langkah sederhana namun bermakna. Selain itu, ia memanggil beberapa pemuda di Sungai Pinang yang kemudian menjadi komunitas ANDESPIN tadi. Secara bersama-sama, mereka pun mulai mengenal potensi alam dengan memulai program pembibitan dan penanaman mangrove yang jumlahnya sekitar 100 hingga 200 batang di Pantai Erong.
ANDESPIN Deep West Sumatera, Sebuah Mimpi yang Jadi Nyata
Komunitas yang didirikan David, yang dikenal sebagai ANDESPIN, berhasil membuktikan bahwa tindakan nyata dapat menciptakan perubahan signifikan. Ekosistem pesisir yang dulunya rapuh, terancam semakin rusak, kini mulai pulih, dan masyarakat pesisir merasakan dampak positif dari upaya pelestarian yang dijalankan oleh komunitas ini. Gerakan yang dimulai oleh David dan beberapa pemuda Desa Sungai Pinang tersebut bertransformasi menjadi komunitas bernama ANDESPIN Deep West Sumatera.
ANDESPIN sendiri memiliki serangkaian program yang mencakup berbagai aspek pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat di komunitasnya. Salah satu program andalannya adalah konservasi terumbu karang, yang merupakan bagian penting dari ekosistem laut yang terdapat di pesisir Sungai Pinang.
Pemberdayaan Masyarakat dan Pendidikan Lingkungan
Kerusakan ekosistem terumbu karang berimbas pada kehidupan perekonomian masyarakat di pesisir Nagari Sungai Pinang. David mengambil langkah cepat dengan merancang program yang komprehensif terkait konservasi terumbu karang. Untuk mencapai tujuan ini, tentu perlu melibatkan banyak pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat lokal, demi mempercepat pemulihan terumbu karang. Melalui upaya gigihnya, komunitas ANDESPIN berhasil menanam ribuan bibit terumbu karang dan melakukan transplantasi terumbu karang, serta mengembangkan berbagai kegiatan konservasi, seperti budidaya rumput laut, mangrove, dan pendidikan ekowisata. Tentunya dengan cara ini, David dan komunitasnya berhasil menciptakan dampak positif pada keberlanjutan lingkungan di wilayah tersebut.Menariknya, tak hanya fokus pada lingkungan fisik, David pun memiliki visi yang besar dalam hal pendidikan dan kesadaran lingkungan. ANDESPIN dengan penuh semangat membangun konsep rumah belajar sebagai wadah edukatif bagi anak-anak nelayan di kampung mereka. Melalui rumah belajar ini, David berusaha mengajarkan anak-anak di sana tentang pentingnya peduli terhadap lingkungan dan keindahan alam laut. Selain itu, ia juga memberikan pelajaran tentang seni, budaya, agama, dan keterampilan olahraga laut, seperti surfing atau selancar.
Perubahan untuk Masa Depan
Bersama ANDESPIN, David memiliki visi yang jauh ke depan. Mereka bertujuan untuk mencetak generasi muda yang paham, peduli, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Melalui program-program pendidikan dan literasi yang dijalankannya, mereka mengajarkan bukan hanya tentang lingkungan, tetapi juga tentang tanggung jawab dan dampak dari tindakan manusia terhadap ekosistem. David dan ANDESPIN berusaha menjadikan generasi berikutnya sebagai agen perubahan yang sadar akan pentingnya menjaga ekosistem laut. Hebat banget yaa..
Tentunya semua langkah yang diambil oleh David Hidayat dan ANDESPIN dilakukan dengan sepenuh hati. Komunitas ANDESPIN kini mulai dilirik oleh banyak kalangan, termasuk masyarakat sekitar, dosen, mahasiswa, pengunjung, bahkan pemerintah desa dan instansi terkait. Partisipasi masyarakat dan dukungan dalam bentuk bantuan sarana dan prasarana untuk fasilitas belajar mengajar, seperti papan tulis, buku, dan bola, semakin meningkat.
Bantuan alat selam dan papan surfing yang diberikan oleh Pemerintah Nagari Sungai Pinang saat memulai pergerakan untuk membuat daerah ini menjadi lebih baik adalah bukti konkret dari dukungan pemerintah lokal. Ditambah lagi, pada tahun 2019, ANDESPIN kembali mendapatkan bantuan berupa kapal patroli dari Dinas Pariwisata, yang digunakan untuk melakukan pengawasan rutin sebagai upaya patroli laut dalam rangka menjaga agar kondisi laut tetap aman.
Dedikasi David Hidayat, Wujud Semangat untuk Hari Ini dan Masa Depan Indonesia
ANDESPIN adalah contoh nyata dari bagaimana perubahan nyata dapat dicapai melalui tindakan nyata. Keberanian dan ketekunan David Hidayat bersama dengan komunitas ANDESPIN telah membuat mereka menjadi penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2022 di bidang lingkungan. David, seorang anak nelayan dari pesisir Nagari Sungai Pinang, kini dijuluki sebagai penjaga laut dari pesisir Selatan.
Saat berbagai tantangan lingkungan dan perubahan iklim yang kini kian merisaukan, Indonesia perlu kehadiran pahlawan lingkungan yang tulus dan berdedikasi untuk melestarikan kekayaan alamnya. David Hidayat adalah salah satu sosok yang telah menjelma menjadi pahlawan lingkungan dengan semangat yang membara. Sebagai penerima apresiasi SATU Indonesia Awards tahun 2022 Tingkat Nasional di Bidang Lingkungan, ia telah berperan dengan sangat baik dalam upaya melestarikan ekosistem laut dan menginspirasi banyak orang dengan komunitasnya, ANDESPIN.
Tema “Semangat Untuk Hari Ini dan Masa Depan Indonesia” dalam Anugerah Pewarta Astra tahun ini sangat relevan dengan perjalanan dan visi David Hidayat dan ANDESPIN. Ya, David dan komunitasnya adalah wujud nyata dari semangat itu.
–
Sumber:
Situs SATU Indonesia | Instagram David Andespin | ZonaEBT.com | Kompas TV