INFO LOMBOK – Jika berwisata ke Lombok, jangan lewatkan untuk mengunjungi bekas Pelabuhan Ampenan. Pantai dengan suasana kota tua yang kental akan peninggalan sejarah masa lalu, yang masih eksis sampai sekarang.
Dengan suasana kota dan gaya arsitektur dari deretan bangunan yang memberikan kesan sebagai peninggalan masa kolonial, Kota Tua Ampenan termasuk dalam salah satu kota di Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).
Dari pusat Kota Mataram, Kota Tua Ampenan berjarak sekitar lima kilometer, dan dapat dijangkau dengan mudah menggunakan kendaraan pribadi atapun kendaraan umum, termasuk dengan transportasi online.
Di Kota Tua Ampenan cukup banyak tempat singgah yang bisa kalian datangi, beragam kuliner, lokasi belanja, tempat nongkrong, dan lainnya bisa kalian temukan. Salah satunya adalah pantai bekas pelabuhan yang menjadi favorite banyak orang, baik penduduk lokal maupun para wisatawan.
Pantai Ampenan terletak di ujung Jalan Pabean ini merupakan pelabuhan yang mejadi akses ekonomi dan merupakan gerbang keluar masuk dari Lombok ke daerah-daerah lain di Nusantara, seperti Bali, Surabaya, Jakarta, Makasar, dan juga daerah lainnya.
Fungsi sebagai pelabuhan di sini berhenti sejak dibangun dan dioperasikannya Pelabuhan Lembar pada tahun 1976. Akhirnya hingga saat ini kawasan ini menjadi destinasi wisata dengan berbagai jejak sejarah yang ditingalkannya.
Di sepanjang jalan menuju Pantai Ampenan, kalian bisa melihat bangunan di sekitar kanan dan kiri yang terlihat tua dan using. Beberapa di antaranya masih digunakan, sementara beberapa yang lain dibiarkan kosong. Beberapa bangunan juga terlihat telah direnovasi dan dicat kembali untuk memperindah warna, namun struktur dan kerangka bangunan tetap apik dan tidak ada perubahan.
Kecuali pada hari libur atau akhir pekan, pantai ini selalu ramai dikunjungi masyarakat biasanya pada sore hingga malam hari.

Selain menikmati suasana pantai denga suara deburan ombak, di sini kalian bisa menikmati berbagai sajian kuliner dan makanan khas yang terkenal di Lombok, seperti Sate Bulayak, yakni sate daging ayam maupun daging sapi dengan bumbu khas yang disebut Sambal Pelalah, pelecing kangkung, olah-olah, seafood hasil tangkapan nelayan, dan lainnya.
Untuk minuman tersedia berbagai pilihan dan kalian hanya perlu memesannya, maka penjual akan langsung membawa pesanan ke meja atau lokasi tempat kalian duduk. Soal harga kalian tak perlu khawatir, semuanya ramah kantong.
Dengan pemandangan laut luas, selain menikmati keindahan alam saat matahari terbenam, kalian juga bisa bermain di pinggiran pantai, di antara pasir hitam dan bebatuan yang melengkapinya.
Saat matahari terbenam, kalian akan dibuat terpesona dengan warna senja yang kemerahan di ufuk barat, dan siluet Gunung Agung di sisi timur Pulau Bali yang tegak kokoh dengan sisa-sisa sinar matahari yang menyorotnya.
Untuk menikmati kelezatan kuliner khas Lombok, keindahan alam saat matahari terbenam, dan jejak-jejak sejarah di Pantai Ampenan ini kalian cukup membayar biaya parkir dua ribu rupiah jika menggunakan kendaraan roda dua, dan lima ribu rupiah untuk kendaraan roda empat.** (Deta, Editor: Bambang Parmadi)
[…] bukti? Well, mulai dari Pantai Ampenan, wisata bahari tengah kota Mataram yang penuh dengan jajanan dan kuliner seafood, Tembolak warna […]