LombokInfo.ID – Pura Meru adalah salah satu destinasi wisata religi yang ada di pulau Lombok. Selain memiliki arsitektur yang cukup unik, yaitu dengan bentuk atap bertingkat, Pura ini juga menarik untuk dikunjungi karena merupakan salah satu pura terbesar dan tertua di Pulau Lombok.
Menurut sejarah, Pura Meru dibangun pada tahun 1720 oleh Pangeran Anak Agung Made Karangasem, penguasa Kerajaan Karangasem Lombok saat itu sebagai simbol persatuan masyarakat Hindu yang ada di Pulau Lombok.
Selain itu Pura Meru ini dibangun sebagai dedikasi kepada tiga dewa utama Umat Hindu, yaitu Dewa Brahma, Dewa Syiwa, dan Dewa Wishnu. Itulah mengapa Pura Meru memiliki 3 bangunan pura utama.
Ketiga pura tersebut juga mewakili tiga gunung yang dianggap suci oleh pemeluk agama Hindu. Pura Brahma mewakili Gunung Agung di Bali, Pura Syiwa mewakili Gunung Rinjani di Lombok, dan Pura Wishnu mewakili Gunung Semeru di Jawa Timur.
Kata “meru” sendiri merupakan kependekan dari Gunung Semeru yang berada di Jawa Timur. Anak Agung yang masih memiliki garis keturunan dari Kerajaan Singosari di daerah Jawa Timur tidak melupakan bahwa Gunung Semeru juga merupakan gunung yang dianggap suci oleh leluhurnya. Maka dari itu, pura tersebut mengambil nama Gunung Semeru yang disingkat menjadi Pura Meru.

Ketiga pura juga memiliki arti simbol warna yang bermakna. Pada perayaan piodalan (upacara peringatan hari jadinya pura), setiap pura akan dihiasi dengan kain yang disesuaikan dengan warna berbeda.
Pura Brahma akan dihiasi dengan warna merah yang berarti api, simbol kematian Umat Hindu yang selalu melalui proses kremasi menggunakan api.
Pura Syiwa menggunakan kain berwarna putih yang merupakan simbol air untuk mensucikan abu hasil kremasi sebelum dibuang ke laut, dan Pura Wishnu akan dihiasi dengan kain hitam yang melambangkan kegelapan atau kehidupan baru setelah kematian.
Pura ini terletak di Kota Mataram, tepatnya di Jalan Selaparang, Cakranegara, bersebelahan Taman Mayura yang juga merupakan peninggalan Kerajaan Karangasem Lombok.
Selain tetap berfungsi tempat ibadah Umat Hindu, Pura bersejarah ini juga menjadi salah satu pilihan destinasi untuk dikunjungi para wisatawan yang datang ke Lombok
Tidak ada biaya khusus untuk memasuki Pura Meru ini. Hanya dengan memberikan donasi seikhlasnya, pengunjung akan dipandu oleh petugas yang dengan senang hati memberikan informasi seputar Pura ini.
Sebelum berkeliling pengunjung akan disediakan kain berwarna kuning untuk digunakan dengan cara dililitkan di pinggang, sebagai penghormatan saat memasuki tempat suci Umat Hindu.
Selalu menyenangkan bisa berkunjung ke tempat yang memiliki nilai sejarah. Cerita unik di balik pembuatannya menjadi hal menarik untuk ditelusuri.