LOMBOK INFO – Selain Gunung Rinjani dan keindahan pantai-pantainya yang sudah dikenal luas, Pulau Lombok juga memiliki banyak desa dengan keindahan dan berbagai potensi wisata yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Desa Wisata Bonjeruk.
Terletak di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Desa Wisata Bonjeruk termasuk desa tua dengan sejarah dan tradisi yang masih tetap terjaga hingga kini.
Tradisi, sejarah, dan juga keindahan alam khas pedesaan inilah yang akan memberikan pengalaman menarik bagi para wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Bonjeruk.
Keanekaragaman potensi dan kesungguhan para pengelolanya telah mengantarkan Desa Wisata Bonjeruk sebagai salah satu penerima penghargaan Anugerah Desa Wisata tahun 2021 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Waktu yang tepat untuk mengunjungi Desa Wisata Bonjeruk adalah pagi hari ketika sinar matahari belum terlalu panas.

Dengan bersepeda atau berjalan kaki kita bisa menikmati udara segar dan keasrian alam pedesaan, hijaunya kebun dan persawahan, dan bertemu dengan keramahtamahan warganya. Dengan kelompok tani yang ada kita bisa belajar tentang pertanian organik dan pengolahan kopi secara tradisional.
Pada beberapa taman bunga dan aula terbuka kita bisa bertemu dengan anak-anak muda yang akan mengajak kita berbicara dengan Bahasa Inggris, atau kita juga bisa mengikuti elas belajar Bahasa Inggris yang mereka adakan.
Bagi penggiat kewirausahaan atau yang tertarik dengan usaha kecil di sini juga bisa singgah untuk diskusi dan saling berbagi pengalaman dengan beberapa pelaku UKM yang ada.
Salah satunya adalah Ombak Food, industri kecil yang memproduksi berbagai camilan dan makanan ringan. Setelahnya tentu jangan lupa membeli produknya untuk oleh-oleh.
Desa Bonjeruk juga merupakan desa bersejarah karena pada masa kolonial dahulu pernah menjadi pusat pemerintahan Kedistrikan Jonggat. Jejak sejarah itu masih bisa kita jumpai pada bangunan-bangunan tua yang tetap berdiri kokoh hingga kini.
Salah satu bangunan itu adalah rumah Almarhum Lalu Serinata yang menjadi Kepala Distrik Jonggat, yang kemudian menjadi Bupati Lombok Tengah pertama pada era kemerdekaan.
Pada gerbang bangunan kokoh bergaya Eropa ini terdapat tulisan “Bondjeroek den 10 Mei–1933”, yang menandakan waktu pembangunannya.
Di rumah yang dikenal dengan sebutan “Gedeng Beleq” (rumah besar) ini kita bisa berbincang tentang sejarahnya bersama keturunan Lalu Serinata yang masih mendiaminya.
Selain Gedeng Beleq, destinasi yang tidak boleh kita lewatkan adalah Pasar Bambu, apa lagi setelah cukup lelah berkeliling desa dan tiba waktunya untuk makan siang.
Pasar Bambu Desa Bonjeruk
Namanya Pasar Bambu, tapi di sini tidak ada bambu yang diperjualbelikan. Yang ada adalah kebun bambu yang rindang yang akan menaungi kita duduk santai bersila menikmati hidangan tradisional khas Desa Bonjeruk yaitu Ayam Merangkat. Ayam bakar dengan sambal istimewa yang disajikan bersama dengan nasi hangat dan sayur bening.

Menu sederhana dengan kelezatan yang luar biasa. Atau kita juga bisa menikmati kopi yang diolah secara tradisional bersama aneka jajan pasar khas pedesaan.
Berbagai aktivitas dan sensasi wisata di atas bisa kita nikmati dalam waktu beberapa jam. Tetapi jika ingin berlama-lama kita juga bisa berkemah di camping ground yang ada dengan tenda yang telah disiapkan oleh Pokdarwis pengelolanya.
Tempat berkemah ini terletak dalam satu area dengan Kantin 21 yang selain menyediakan makanan tradisional seperti di Pasar bambu juga menyiapkan berbagai menu kekinian dengan harga yang terjangkau. Sehingga jika kalian kemping di sini tidak perlu direpotkan dengan urusan masak memasak.

Kita bisa melanjutkan perjalanan wisata dengan mengunjungi objek wisata alam tebing purba, melihat permainan tradisional yang masih dimainkan anak-anak, dan belajar tentang adat dan tradisi dari para tetua yang masih ada. (BP) **
[…] Bukit Merese, Ikon Pariwisata Mandalika dengan Beragam Panorama Info Jalan-jalan Jalan-jalan, Belajar, dan Makan Enak di Desa Wisata Bonjeruk Info Jalan-jalan Menikmati Pesona Rinjani dan Danau Segara Anak dari Plawangan Sembalun […]