Batu Palar 4-c6ae29c0
Seorang pengunjung tengah menikmati keindahan saat matahari terbit di Bukit Batu Palar

Setelah persawahan Dusun Buntage yang sempat viral beberapa waktu lalu, ada satu lagi spot menarik untuk sejenak menyegarkan raga dan pikiran di Desa Banyu Urip, Kecamatan Gerung , Lombok Barat, yaitu Bukit Batu Palar.

Lokasi wisata Batu Palar ini sangat mudah dijangkau. Jika pengunjung datang dari arah Desa Kuripan atau Desa Tempos lokasinya berjarak sekitar satu kilometer setelah Persawahan Buntage, di sisi Jembatan Pelangi.

Bukit ini kecil dan juga tidak terlalu tinggi,  dibandingkan dengan jalan raya mungkin hanya lebih tinggi dua puluh lima meter saja. Akan tetapi karena juga berhadapan dengan sungai yang rendah, jika berada di atasnya kita akan merasa berada di atas bukit yang cukup tinggi dengan lembah dan sungai yang rendah berada di hadapannya. 

Sebagai tempat untuk menikmati pemandangan yang terbentang di bawah dan didepannya, di atas bukit oleh pengelola disediakan beberapa meja dan kursi, anjungan sebagai spot selfi dan sebuah berugak.

Dengan fasilitas yang belum banyak seperti itu, maka bagi pengunjung tidak dikenakan tarif atau tiket untuk menikmatinya, tapi cukup membayar parkir bagi kendaraan yang dibawa. Lima ribu rupiah untuk kendaraan roda empat dan dua ribu rupiah untuk kendaraan roda dua.

Dari tempat parkir pengunjung cukup berjalan beberapa langkah dan sedikit mendaki, keindahan yang dimiliki Bukit Palar pun sepenuhnya terhampar di hadapan.

Persis di depan mata  kita bisa nikmati indahnya aliran sungai pada lembah di bawah bukit, dengan hijau sayuran yang ditanam warga di sisi kanan dan kirinya.

Kemudian pada ujung tatapan mata bisa kita lihat warna warni Jembatan Pelangi dg rimbun pepohonan sebagai latarnya.

Sementara pada sisi kanan sungai terhampar persawahan hijau sebagaimana pedesaan pada umumnya, juga pohon-pohon kelapa yang berbaris dengan berlatar perbukitan di belakangnya.

Jika kita datang saat pagi baru menjelang,  rimbun pepohonan itu semakin indah ketika jauh di belakangnya nampak warna merah jingga matahari yang mulai beranjak naik. Sungguh sebuah keindahan pagi yang nyaris sempurna.

Saat pagi seperti itu, masyarakat sekitar bukit batu palar ini sering memanfaatkan aliran sungai untuk memandikan hewan ternak seperti kuda dan kerbau , bagi penggemar fotografi moment ini menjadi objek kamera yang sangat menarik.

Untuk saat ini memang baru keindahan pemandangan dan suasana yang ditawarkan pada para pengunjung. Akan tetapi ke depan tempat ini akan terus dikembangkan dengan berbagai daya tarik dan fasilitas yang lebih lengkap.

Kepada Lombok Info yang datang berkunjung baru – baru ini Mawardi, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang mengelola tempat ini menyebutkan beberapa rencana yang sudah dikonsepnya, seperti adanya area kuliner dan lapak untuk menjual hasil – hasil pertanian warga Desa Banyu Urip, khususnya sayur – sayuran.

“Bahkan kami juga ingin membuat Flying Fox dari sini (area bukit) ke arah Jembatan Pelangi itu. Tapi terkendala biaya, karena kami hanya mengandalkan dana dari desa yang tidak bisa banyak. Jadi ya bertahap, pelan – pelan kita kembangkan” ujarnya.

Tetapi sebetulnya dengan kondisi yang ada saat ini pun beberapa aktifitas bisa dilakukan di sekitar bukit kecil ini, seperti bersepeda, jalan kaki ( hiking), juga panjat tebing.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here