Aneka kopi dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB) disuguhkan kepada masyarakat luas pada acara Festival Kopi & Art Week NTB 2024 di sisi timur halaman Taman Budaya NTB, Mataram tanggal 19 – 23 Agustus 2024.
Para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang menjadi peserta festival tersebut menyediakan kopi baik berupa biji kopi (green bean) maupun kopi bubuk yang siap diminum dan dinikmati para pengunjung acara yang dihelat oleh Dinas Perdagangan Provinsi NTB itu.
Nampak dari berbagai kemasan yang dipajang menunjukkan asal daerah di mana kopi tersebut dibudidayakan, seperti Sajang dan Sapit Lombok Timur, Sesaot Lombok Barat, Tepal Sumbawa, dan juga daerah – daerah lainnya.
Sesuai tajuk acaranya, selain sediaan kopi dan bazaar kuliner, pada event yang berlangsung setiap pukul 16.00 hingga pukul 22.00 tersebut juga terdapat panggung yang menampilkan berbagai atraksi kesenian, baik kesenian tradisional seperti tari dan Gendang Beleq, maupun band modern dari para pemusik milenial di Mataram dan sekitarnya.
Selain menjadi ajang berkumpulnya para penggemar dan penikmat untuk mencicipi aneka seduhan kopi, festival ini juga menjadi ajang promosi kopi yang dihasilkan dari berbagai daerah di NTB.
Terlebih dalam gelaran event tersebut juga dilangsungkan acara lelang kopi yang mempertemukan para produsen dan pembeli, sekaligus menjadi ajang promosi salah satu komoditas unggulan daerah tersebut.
Pada pembukaan Pasar Lelang Kopi tersebut Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti mengemukakan bahwa branding masih menjadi masalah utama bagi kopi NTB yang sebetulnya potensinya luar biasa.
“Kopi NTB ini luar biasa, tapi branding masih menjadi pekerjaan rumah karena masih banyak yang belum tahu. Jadi pasar lelang ini sebagai langkah awal untuk mempromosikan,” ujar Baiq Nelly.
Lebih lanjut Baiq Nelly menjelaskan bahwa volume transaksi belum menjadi tujuan utama dari pasar lelang itu, tetapi lebih aspek promosinya.
“Dengan adanya branding melalui pasar lelang ini, harapannya Kopi NTB dikenal secara nasional dan orang banyak tahu bahwa NTB punya potensi. Selama ini kita hanya promosikan beras dan jagung,” ungkapnya lebih lanjut.
Karenanya ke depan pasar lelang kopi ini akan terus dilangsungkan secara berkelanjutan, dengan harapan NTB sebagi penghasil kopi yang berkualitas semakin dikenal luas baik di pasar nasional maupun internasional.
Buat kalian para penggemar kopi, ayo merapat segera ke Taman Budaya NTB, masih ada waktu sampai Jum’at (23/8/2024).**
(Mas Bepe)